Senin, 01 Januari 2018

 Allah tak membiarkan seseorang lapar

 

Dihikayatkan bahwa yang menjadi sebab taubatnya Ibrahim Ibnu Adam ialah bahwa suatu hari - ketika ia keluar dari kota hendak memburu dan setibanya di suatu tempat - ia duduk beristirahat sambil memaparkan sufroh makanannya untuk bersantap , tiba - tiba hinggaplah seekor burung gagak di depannya - mematok sepotong roti dan membawanya terbang ke angkasa.

Ibrahim merasa heran dan takjub dan segera menunggang kudanya mengikuti jejak burung gagak itu.

Dilihatnya burung itu hinggap di suatu lereng gunung , dimana dilihatnya seorang pria terikat tangan dan kakinya dalam keadaan terbaring.

Setelah dilepas ikatan yang menjerat kedua tangan dan kakinya orang itu, ia menceritakan pada Ibrahim bahwa ia adalah seorang pedagang yang telah dirampok oleh gerombolan penyamun dan setelah dirampas harta miliknya - ia diikat begitu rupa dan ditinggalkan seorang diri di tempat itu sejak tujuh hari .

Dalam  keadaan demikian , datanglah tiap hari burung gagak itu hinggap di atas dadanya dan menyuapkan potongan - potongan roti kedalam mulutnya dengan mematuknya , maka tidaklah Allah  membiarkan aku lapar dalam hari - hari itu.

Setelah mendengar cerita itu, kembalilah Ibrahim dengan memboncengkan orang itu ke tempat persinggahannya, dan sejak hari itu pula ia bertaubat, melepaskan pakaian - pakaian sederhana dan kasar, memerdekakan hamba - hamba sahayanya , mewakafkan semua milik dan harta bendanya  dan berangkatlah ia ke Mekkah dengan tongkatnya tanpa membawa bekal, maupun kendaraan, hanya berbekal dengan tawakal kepada Allah yang tidak membiarkan lapar sampai di Mekkah dan bersyukur kepada Allah di depan Ka'bah.